RSS Feed

Jumat, 16 Juli 2010

kisah


COBA LIRIK KEHIDUPAN LAIN . .




Pernahkan terlintas di pikiran Anda, Lebih hebat manakah kita dengan anak jalanan / pengamen? Apakah kita yang lebih hebat? Bagi Anda yang menjawab demikian Anda SALAH BESAR …tahukah apa yang membuat comment kita tersebut salah?


Mungkin bila kita melihat orang jalanan / pengamen yang selalu yang ada di benak kita adalah anak kita yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan /pengamen mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Apa keistimewaannya? Tiap hari mereka mampu melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari. walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap bersyukur dan tak mengenal kata “putus asa” untuk kembali berjuang pada hari-hari selanjutnya. Namun bagaimana dengan kita? Kita tidak tiap hari merasakan kekejaman dunia, hanya pada waktu tertentu saja namun lebih parahnya kita selalu gampang berputus asa bila mengalami kegagalan dan yang lebih parahnya lagi kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita punyai saat ini. Sekarang lebih hebat manakah ?kita atau anak jalanan? (Sartika Setiyowati)


Mengapa kita mesti bersembunyi dan sering juga menyalahkan takdir sebagai dampak dari kehidupan yang terus berputar. Itu bukan sesuatu yang harus menjadi parameter dari sisi kehidupan mereka. Mungkin kita lebih sering berfikir bahwa itulah takdir mereka dan inilah takdir yang telah di gariskan Tuhan padaku. Meski takdir merupakan suatu konstanta, telah ditetapkan dan takkan mungkin pernah berubah tapi takdir adalah misteri tanda tanya dari Tuhan yang Maha Kuasa untuk kehidupan kita. Siapa yang tahu . . . ?


Andai mereka bisa bertanya pada kehidupan ini, maka mereka akan berkata “adilkah kehidupan ini ?”. Mengapa mereka yang masih bertubuh kecil, mungil dan lucu, dimana masa mereka seharusnya banyak bermain, belajar dan perlu mendapatkan kasih sayang mesti bekerja keras setiap detik mencari nafkah untuk menyambung hidupnya, sedangkan mereka yang diberi tanggung jawab besar untuk sekolah, menuntut ilmu dan bekerja kini hanya tinggal bermalas-malasan dan bermain dengan cerita paradaban hingga mereka larut dan candu dengan kenikmatan sesaat.


Siapakah diantara kita yang sekarang masih beruntung?. Sekarang waktu masih bisa bercerita kalau kita-kita ini adalah orang yang cerah akan hidup dan masih menikmati udara pagi dengan duduk santai dan menikmati secangkir kopi panas tanda pengisi waktu sebelum otot-otot lelah bermain. Lain dengan mereka, ketika pagi tiba hanya seteguk air putih dan satu usapan air yang membasuh wajahnya hingga mereka kembali tetus berjalan menuju setiap titik-titik yang bisa menjamin mereka tetap bernafas di sudut kota ini. Tapi mereka bisa bersyukur . . .


Jangan sesali kehidupan, tapi cobalah syukuri yang telah ada . . .


AS_PHY06

Tidak ada komentar: